Pages

Rabu, 13 Juni 2012

Manusia dan Penderitaan

A. PENDERITAAN

     Pengertian Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya adalah menahan atau menanggung. Adapun derita artinya menanggung sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat dirasakan oleh manusia secara lahir batin. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat , ada penderitaan yang berat ada juga penderitaan yang ringan. Peranan individu menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan seseorang. Suatu peristiwa yang di alami oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan untuk orang lain. Lin lagi penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang atau sebuah langkah awal untuk mencapai sebuah kebahagiaan.
Penderitaan yang dialami oleh manusia sudah merupakan “risiko” hidup.

        Tuhan memberikan kesenangan dan kebahagiaan kepada semua umatnya namun Tuhan memberikan penderitaan dan kesedihan kepada umatnya yang terkadang bermakna agar manusia tersebut sadar untuk tidak memalingkan dari-Nya. Pada umumnya manusia itu telah diberikan tanda-tanda sebelumnya, hanya saja mampukah manusia tersebut menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikan-Nya? Tanda-tanda yang diberikan itu demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar pada waktu sedang tidur, bisa juga melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan.

         Bagi manusia yang imannya kuat musiah yang dialami akan cepat menyadarkan dirinya untuk segera bertobat kepada-Nya dan bersikap pasrah terhadap nasib yang telah ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang lebih besar dari dirinya. Akan membuat seseorang manusia merasakan dirinya kecil dan pasrah menerima takdir. Didalam AL Quran banyak surat dan ayat yang menerangkan tentang penderitaan yang dialami manusia atau bisa pula berisikan peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Dalam surat Al Instiqoq:6 dinyatakan “manusia ialah makhluk yang hidupnya penuh perjuangan”. Dari ayat tersebut dapat diartikan, bahwa manusia harus bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk melangsungkan hidup manusia harus menghadapi alam, menghadapi masyarakat sekelilingnya, dan tidak boleh lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Banyak macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku yang dialami di kehidupan manusia.


B. SIKSAAN
        Siksaan disebut juga dengan siksaan atau jasmani, dan juga dapat berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat dari siksaan yang dialami oleh seseorang maka timbullah penderitaan.

       Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Berita mengenai siksaan kita temui dalam kehidupan sehari-hari, sebagian besar adalah mengenai siksaan, pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, perampokan, dan lain-lain.

       Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Contohnya pada saat seseorang menentukan pilihan apakah ia pergi atau tidak? Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya.

      Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau juga bisa jiwanya walaupun ia dalam keadaan lingkungan yang ramai. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang.

Kebimbangan atau Kesepian harus diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin. Maka seseorang perlu teman untuk mengalahkan rasa kesepian dengan cara diajak berkomunikasi. Orang dapat dijadikan “kawan duka”, yang dimaksud dengan kawan duka ialah orang yang dapat mengerti dan menghayati kesepian yang sedang dialami oleh sahabatnya.
Ketakutan yaitu bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut secara berlebihan bisa disebut juga dengan phobia.


C. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
~ Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan ini karena perbuatan manusia yang dapat terjadi dalam hubungan manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan seperti ini dapat dikatakan dengan nasib buruk. Contoh dari perbuatan buruk antar sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita, misalnya :
- Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikannya. Seharusnya untuk majikan yang seperti itu pantas diganjar dengan hukuman penjara oleh Pengadilan Negeri agar perbuatan itu tidak diulangi lagi dan majikannya pun menjadi jera.


~ Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan dapat dijalankan dengan cara tawakal, sabar, dan optimis itu semua merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut. Contoh kasusnya dalam penderitaan semacam ini adalah :
- Seorang anak kecil buta sejak saat lahir, diasuh dengan oleh kedua orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasaannya sangat luar biasa. Walau ia tidak bisa melihat dengan matanya namun ia bisa melihat dengan mata hatinya yang terng benderang. Karena kecerdasannya pun, ia memperoleh pendidikan sampai di Universitas dan akhirnya memperoleh gelar Doktor di Universitas Dsarbone Perancis. Dia alah Prof.Dr.Thaha Husen, Guru besar Universitas di Kairo, Mesir.


D. PENGARUH PENDERITAAN
        Seseoarang yang sedang mengalami penderitaan mungkin saja akan mendapat pengaruh atau sikap yang positif atau negatif. Sikap positif yaitu sikap yang selalu optimis mengatasi penderitaan hidupnya, bahwa hidup itu bukan selalu dengan penderitaan melainkan hidup itu sebuah perjuangan membebaskan diri dari sebuah penderitaan. Dan penderitaan itu merupakan bagian dari hidup seseorang. Sikap negatif misalnya karena seseorang merasa dirinya tidak bahagia dan merasa kecewa berat, putus asa dan mau bunuh diri. Sikap negatif yang seperti ini harus dijauhkan karena akan berdampak buruk bagi seseorang tersebut. Maka dari itu kita sebagai manusia harus bersikap sabar, tawakal dan selalu optimis dalam menjalani hidup ini.


Sumber:
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab6-manusia_dan_penderitaan.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar